Sabtu, 26 Oktober 2013

Manajemen Keuangan Perusahaan



Tugas Kelompok :
Kelas : 1EB24
Nama Kelompok :
-        Alinda Permatasari
-        Hana Rizky
-        Nurfita Handayani
-        Pidia Citra
-        Vanni Devi Andiani


BAB 1
Tinjauan dan Peranan Manajemen Keuangan
A.  Perkembangan Pemikiran Manajemen Keuangan Perusahaan
Pada awal abad ke-20 pemikiran keuangan tertumpu pada lingkungan hukum dimana suatu perusahaan beroperasi. Topik-topik yang paling banyak menarik perhartian adalah merger, pembentukan perusahaan baru, perbankan investasi, peraturan pemerintah, serta proses pengumpulan dana melalu pasar modal. Kegiatan ekonomi dan bisnis waktu itu menentukan apa yang harus menjadi pokok perhatian bidang keuangan. Salama awal 1990-an berita-berita ekonomi dan keuangan dipenuhi dengan soal konsolidasi, merger dan peraturan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan besar dibidang permobilan, perminyakan dan baja terbentuk, sertazaman Teddy Roosevelt mendapat julukan sebagai pencipta iklim usaha raksasa (John Martin, 1993).
B.  Fungsi dan Peran Manajer Keuangan
Menurut pandangan pakar keuangan, fungsi manajemen keuangan meliputi:
*    Perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu
*    Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan
*    Pengelolaan keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara
*    Pencarian keuangan, mencari dan mengeksploitas sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan
C.  Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan
Menurut James Van Hoerne (1986) menguraikan tujuan perusahaan sebagai berikut:
1)    Tujuan Maksimasi Keuntungan atau Maksimasi Keuangan
Maksimasi keuntungan dianggap sebagai sarana yang tepat dari suatu perusahaan, tetapi sebenarnya maksimasi kekayaan pemegang saham adalah sasaran yang lebih bersifat inklusif. Satu hal total keuntungan tidak sepenting pendapatan perlembar saham. Jika sasarannya semata-mata maksimasi pendapatan perlembar saham, perusahaan tidak pernah satu rupiahpun membayar deviden. Paling tidak perusahaan dapat memperbaiki pendapatan perlembar sahamnya dnegan cara menahan laba dan menanamannya didalam efek-efek.

2)    TujuanTanggung jawab Soial
Banyak orang yang berpendapat bahwa perusahaan tidak punya pilihan lain kecuali harus bertindak dengan tanggung jawab social yang tinggi, alasan mereka adalah kekayaan pemegang saham dan mungkin juga eksitensi akan sangat tergantung kepada tanggung jawab social tidak didefinisikan secara jelas, maka sulit untuk memformulasikan sasaran yang sesuai.
D.   Peluang karier di Bidang Keuangan
Aktivitas keuangan terdiri dari tiga bidang yang saling terkait, yaitu
1.     Pasar Uang dan Pasar Modal
Banyak sarjana jurusan keuangan yang bekerja di lembaga keuangan, termasuk bank, perusahaan asuransi, reksadana dan bank investasi. Agar berhasil di bidang ini, seseorang membutuhkan pengetahuan akan teknik-teknik penilaian, faktor-faktor penyebab perubahan suku bunga, peraturan lembaga keuangan dan berbagai jenis instrumen keuangan seperti hipotik, sertifikat de­posit, obligasi dan sebagainya.
2.     Investasi
Para profesional yang memilih bergerak dalam bidang investasi banyak yang bekerja di perusahaan pialang, baik sebagai tenaga penjual maupun sebagai analis sekuritas. Mereka banyak juga bekerja di bank, reksa dana atau perusahaan asuransi dalam bidang manajemen portofolio investasi. Dalam perusahaan konsultan keuangan, tugas mereka adalah memberikan jasa konsultasi peluang investasi kepada investor individu atau lembaga keuangan seperti perusahaan dana pensiun .
3.     Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah bidang terluas dari ketiga bidang yang telah disebutkan sebelumnya, dan yang paling banyak memiliki peluang perkerjaan. Manajemen keuangan mempunyai arti penting disemua bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi lainnya, sekaligus juga perusahaan-perusahaan industry dan ritel
Bidang keuangan perusahaan mempunyai kesempatan karir yang cukup luas, karena manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan termasuk bank dan lembaga keuangan, serta pemerintah. Kesempatan karir dalam manajemen keuangan perusahaan meliputi bidang kegiatan yang amat luas mulai dari membuat keputusan investasi atau perluasan usaha, jenis sekuritas apa yang akan di pakai untuk mendanai perluasan tersebut, memu­tuskan besarnya kebutuhan modal kerja, umur piutang dari pelanggannya, besarnya uang kas serta persediaan, sampai menentukan besarnya laba di tahan serta dividen yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
E.     Bentuk Organisasi Perusahaan
Terdapat tiga bentuk utama dari organisasi bisnis, yaitu:
v Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang tidak berbadan hukum dan dimiliki oleh individu. Mendirikan perusahaan perorangan lebih mudah, namun tetap harus mendapatkan izin dari pemerintah.
Perusahaan perorangan memiliki tiga keunggulan, yaitu:
(1)   sangat mudah dan murah pembentukannya,
(2)   hanya sedikit peraturan pemerintah yang mengaturnya,
(3)   dapat menghindari pajak penghasilan perusahaan.
Perusahaan perorangan juga memiliki tiga kelemahan:
(1)   sumber modal yang terbatas,
(2)   pendirinya memiliki kewajiban pribadi yang tidak terbatas, dan
(3)   umur perusahaan terbatas pada umur individu yang mendirikan perusahaan.
Karena ketiga kelemahan tersebut, perusahaan perorangan digunakan terutama untuk menjalankan operasi bisnis yang kecil. Seringkali perusahaan bisnis mulai dari perusahaan perorangan dan kemudian dalam perkembangannya menjadi perusahaan perseroan.
v Persekutuan
Persekutuan terbentuk ketika dua orang atau lebih bergabung untuk menjalankan perusahaan yang tidak berbadan hukum. Persekutuan bisa beroperasi dengan berbagai tingkat formalitas, yang berkisar mulai dari bentuk informal atau kesepakatan lisan hingga perjanjian formal yang diketahui lembaga pemerintah tempat persekutuan itu di bentuk. Keunggulan utama bentuk persekutuan adalah:
(1)   biaya yang rendah dan mudah pembentukannya,
(2)   perlakuan pajak persekutuan sama dengan perusahaan perorangan yang merupakan salah satu keunggulan dari bentuk persekutuan ini.
Sedangkan kelemahannya adalah:
(1)   memiliki kewajiban tidak terbatas,
(2)   umur perusahaan terbatas pada keikutsertaan para pendirinya,
(3)   sulit memindahkan kepemilikan,
(4)   jumlah modal terbatas.
v Perseroan
Perseroan adalah badan hukum yang disahkan pemerintah dan ada pemi­sahan antara pemilik dengan manajer perusahaan. Pemisahan ini memiliki tiga keunggulan, yaitu:
(1) umur yang tidak terbatas, perseroan dapat terus beroperasi meskipun pemilik awal dan manajer perusahaan meninggal dunia;
(2) kepemilikan perusahaan mudah dipindahkan;
(3) kewajiban yang terbatas, yaitu kewajiban pemilik terbatas pada dana aktual atau modal yang diinvestasikan dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan kelemahannya adalah:
(1) laba perusahaan bisa dikenakan dua kali pajak, laba perusahaan dikenakan pajak pada tingkat perusahaan yaitu sebagai pajak perseroan dan setiap bagian laba yang dibagikan kepada pemilik sebagai dividen juga dikenakan pajak sebagai pajak pendapatan bagi pemegang saham,

F.    Lingkuangan Perekonomian
Meskipun dengan melakukan beberapa tindakan, manajer dapat mempengaruhi nilai saham perusahaannya, namun masih ada sejumlah  yangmempengaruhi harga saham. Diantaranya adalah kendala eksternal, tingkat kegiatan perekonomian umumnya, pajak , dan keadaan bursa saham (Fred&Brigham, 1993)

BAB 2
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
A.   Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank ( MP. TAMPUBOLON, 2005 )
1.     Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan bank meliputi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat.
a.     Bank sentral
Bank sentral di Indonesia dilakasanakan oleh bank indonesia dengan fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank, serta sebagai fungsi pendanaan.
b.     Bank umum
Bank umum adalah bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan untuk setiap lapisan masyarakat, baik secara orang perorang maupun lemabag-lembaga lainnya.
c.      Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyat merupakan bank yang secara khusus melayani masyarakat kecil ditingkat kecamatan di pedesaaan.
2.     Lemabaga keuangan non bank
Lembaga keuangan non bank yang ada meliputi pasar modal, pasar uang, dan valuta asing, koperasi simpan pinjam, perum pegadaian, perusahaan sewa guna usaha, perusahaan asuransi, perusahaan anjak piutang, modal ventura, dana pensiun, dan kartu plastik.

B.   Beberapa persyaratan laporan keuangan
Laporan keuangan sebagai suatu sumber informasi harus memenuhi beberapa persyaratan agar kebijaksanaan yang diambil dari berdasarkan informasi itu tidak menyesatkan. Adapun  syarta-syarat sebagaimanana disebutkan dalam exposure draft prinsip akuntansi indonesia ( Bambang S ., 1985 ) meliputi :
1.     Relevan
Relevan atau kesesuaian informasi harus dikaitkan dengan maksud penggunaannya. Jika informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, informasi demikan tidak akan ada gunanya, betapa pun syarat-syarat lainnya dipenuhi.
2.     Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakainya dan dinyatakan dalan bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan lingkup pengertian para pemakai .
3.     Daya uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan-pertimbangan dan pendapat subjektif.
4.     Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan khusus tertentu.
5.     Tepat Waktu
Informasi harus disampikan sedini mungkin hingga dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya prgambilan keputusan tersebut.

6.     Daya Banding
Informasi mengenai laporan keuangan akan lebih berguna jik dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7.     Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua dta akuntansi keuangan yang dapat memenuhi 6 tujuan kuantitatif atau persyaratan diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan setandar pengunkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan.

C.Dasar-dasar Laporan keuangan
1. NERACA
Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Sisi kiri neraca menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi kanan neraca menunjukkan kewajiban dan ekuitas, atau klaim terhadap aktiva tersebut.
 2.LAPORAN RUGI-LABA
Laporan rugi laba adalah laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau setiap tahun. Jadi laporan rugi-laba melaporkan operasi perusahaan selama periode tertentu, dan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian manajemen biasanya meramalkan laporan ini secara bulanan kemudian mem­bandingkan hasil aktual dengan laporan yang dianggarkan.
3.    Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh pada modal pemilik,jika perusahaan memperoleh laba maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi maka modal pemilik menjadi berkurang.
D.    LAPORAN LABA DITAHAN
Laporan laba ditahan adalah laporan bagian laba perusahaan yang telah disimpan dan tidak dibayarkan sebagai dividen. Laporan laba ditahan ini bersifat kumulatif dari tahun ke tahun

-          PENYUSUTAN/DEPRECIATION
Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari aktiva yang bersangkutan. Akan tetapi, ada kecenderungan di kalangan pembaca laporan keuangan untuk menafsirkan penyusutan akuntansi sebagai pengumpulan dana untuk mengganti aktiva tersebut kelak. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa dana kas yang besarnya sama dengan penyusutan yang tercatat akan disisihkan untuk penggantian aktiva tetap. Pendapatan mungkin saja digunakan untuk berbagai keperluan seperti meningkatkan persediaan, meningkatkan piutang, dan pos-pos modal kerja lainnya, untuk perolehan aktiva tetap atau pos-pos tidak lancar lain Yang baru, untuk melunasi hutang atau menebus saham atau untuk membayar dividen. Bila suatu dana khusus disisihkan untuk mengganti aktiva tetap, diperlukan persetujuan dari manajemen, walaupun demikian dana semacam itu sulit ditemukan. Beban penyusutan merupakan pengakuan atas penurunan nilai pelayanan aktiva. Beban penyusutan periodik ini menyebabkan laporan rugi laba yang bila dihitung dengan dasar cash basis menjadi berbeda dengan laporan rugi-laba semestinya (accrual basis). Perbedaan ini sebesar beban penyusutan atau beban-beban lain yang non kas
E.    LAPORAN ARUS KAS
Arus kas bersih adalah kas aktual yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu tahun tertentu. Namun, kenyataan bahwa perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak berarti jumlah kas yang dilaporkan di neraca juga tinggi. Arus kas dapat dipergunakan dalam berbagai cara. Misalnya perusahaan dapat menggunakan arus kas untuk membayar dividen, meningkatkan persediaan, membiayai piutang, menginvestasikan dalam aktiva tetap, melunasi hutang atau membeli kembali sahamnya.
Banyak kegiatan yang tercermin dalam laporan arus kas yang menyebabkan perubahan posisi kas perusahaan. Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori, yaitu:
1.       aktivitas operasi, yang mencakup kegiatan operasional yang mengakibatkan perubahan kas dan menghasilkan laba bersih,
2.       aktivitas investasi, yang meliputi kegiatan investasi atau membeli dan menjual aktiva tetap,
3.       aktivitas pembiayaan, yang mencakup kas yang diperoleh selama tahun berjalan dengan menerbitkan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang atau saham.
  BAB 3
  NILAI WAKTU KEUANGAN
         Dari transaksi pembayaran atau poenerimaan sejumlah uang dikenal dengan anutias. Sebenarnya secara definitf  anutias adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang yang sama besarnya dengan periode waktu yang sama untuk setiap transaksi, sedangkan anutias dibedakan menjadi 2 macam :
a.     Anutias Biasa
Perhitungan anutias biasa dibedakan menjadi 2 yaitu nilai sekarang (present value) dan nilai yang  akan datang (future value). Perhitungan nilai sekarang pada umumnya digunakan untuk penentuan besar angsuran kredit, saldo pinjaman dan lain-lain. Sedangkan nilai yang akan datang digunakan untuk menentukan nilai saldo tabungan saat ini, lama menabung, besar bunga tabungan
b.     Anutias Dimuka
Perbedaan pembayaran transaksi dengan anutias biasa dan anutias dimuka, jika anutias biasa pembayaran dilakukan pada akhir periode, misal bulan, berarti pembayaran di akhir bulan tepat habis tempo jangka waktu pembayaran. Jika anutias dimuka (annuity due) pembayaran dilakukan diawal bulan, sehingga akan lebih cepat 1 bulan

  BAB 4
  Dasar Finansial dan Suku Bunga
A.   Lingkungan Pasar Finansial
        Lingkungan keuangan (finansial) merupakan faktor-faktor eksternal keuangan yang mempengaruhi keputuan-keputusan keuangan yang akan diambil. Lingkungan keuangan tersebut terdiri dari sistem keuangan tempat perusahaan beroperasi. Secara umum lingkungan keuangan berpengaruh pada keputusan pendanaan perusahaan dan keputusan investasi, yaitu investasi jangka pendek ( Suad dan Enny, 2002).
      Pasar finansial menunjukan pertemuan antar permintaan akan aktiva atau sering disebut Sebagai sekuritas aktiva financial menunjukan secara kertas yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukan clim atas aktiva riil perusahaaan.
      Karena pasar finansial ada karena pasar tersebut bertujuan untuk mengalokasikan tabungan tabungan secara efisien kepada pemakai tabungan tersebut dalam suatu perekonomian. Dalam pengalokasian tabungan kepihak yang melakukan investasi sering diperlukan adanya perantara. Dengan demikian proses ini membantu memobilisasi dana yang seandainya tanpa proses intermediasi, mungkin akan menganggur.

B.   Jenis jenis pasar finansial
        Orang dan organisasi yang ini meminjam uang akan dipertemukan dengan mereka yang memiliki kelebihan dana dipasar pasar finansial. Pasar pasar yang berbeda juga melayani berbagai jenis nasabah atau beropasi di bagian bagian suatu negara yang berlainan. Karena alasan alasan tersebut maka sering kali akan lebih mudah jika kita mengklasifikasi pasar menurut peragaman dimensinya ( Brigham dan  Houston,2004) sebagai berikut :
1)    Pasar aktiva fisik vs pasar aktiva keuangan
2)    Paasar tunai vs pasar berjangka
3)    Pasar uang vs pasar modal
4)    Pasar primer vs pasar sekunder
5)    Pasar privat vs pasar publik       
C.    Tujuan pasar finasial
        Tujuan pasar finansial menurut James Van Horne (1986) ada 2:
1)      Efesien pasar uang
   Tujuan pasar uang (finansial) dan modal di dalam ekonomi adalah untuk mengalokasikan tabungan tabungan secara efesien kepada pemakai terakhir. Pasar uang dan modal yang efesien adalah mutlak perlu untuk menjamin adanya pembentukan kapital yang memadai dan adanya pertumbuhan ekonomi

2)     Perantara keuangan
   Para perantara ini bergerak diantara pemberi dan penerima pinjaman terakhir dengan cara mengubah klaim langsung menjadi tidak langsung. Perantara keuangan mengubah bentuk dana menjadi lebih menarik. Jadi, peranta keuangan membuat besarnya nilai dan jenis surat-surat berharga tidak langsung yang mereka terbitkan menjadi sesuai dengan apa yang dikhendaki para penabung. Tujuan mereka tentunya memperoleh laba dengan cara membeli surat-surat berhrga primer yang akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari ongkos dan pengembalian yang harus mereka bayar kepada surat-surat berharga tidak langsung yang diterbitkan.
D.   Lembaga Keuangan
   Berikut ini instansi yang terlibat didalam pembelian dan penjualan sekuritas perusahaan meliputi :
1.     Instansi deposit
2.     Perusahan asuransi
3.     Perantara uang lainnya

E.    Bursa Saham
Secara garis besar, bursa saham dibagi mwnjadi 2 yaitu :
1.     Bursa utama , adalah organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat di bursa( listed or desicnated)
2.     Bursa paralel, adalah sekumpulan besar pialang dan dealer atau makelar yang dihubungkan melalui telepon dan komputer dan melaksanakan perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat di bursa utama.

F.    Tingakat Suku Bunga
   Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga.

G.   Struktur Waktu Suku Bunga
   Hubungan antara tingkat hasil  suatu sekuritas pinjaman atau (sekuritas yang merupakan alat hutang , misalnya obligasi) dengan lamanya sekuritas itu jatuh tempo disebut struktur waktu suku bunga.

H.   Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingakat Suku Bunga
1.     Kebijakan Bank sentral
2.     Besarnya defisit anggaran pemerintah
3.     Neraca perdagangan luar negeri
4.     Tingakat kegiatan usaha

 BAB 5
 Rasio-rasio dalam Laporan Keuangan
A.  Pentingnya rasio keuangan
    Laporan keuangan melaporkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu maupun hasil operasinya selama periode lalu.Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut peng­gunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi. Analisis keuangan dirancang bagi pengusaha, investor dan kreditor di mana mereka harus memahami bagaimana membaca mengartikan serta menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun selama beberapa periode yang lalu.

Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan harga saham, dan bukan untuk memaksimalkan ukuran akuntansi seperti laba bersih atau laba per lembar saham. Akan tetapi, data akuntansi sangat mempengaruhi harga saham, dan untuk memahami bagaimana kinerja perusahaan serta proyeksi keuangan, kita harus mengevaluasi informasi akuntansi yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
jika tujuan manajemen adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan harga saham, maka harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara simultan mengoreksi kelemahan perusahaan. Analisis laporan keuangan mencakup:
(1)   pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, dan
(2)   evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu.
Studi ini membantu manajemen mengidentifikasi kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Analisis rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Dalam penghitungan analisis rasio digunakan data yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan ini dibagi dalam lima kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, rasio kemam­pulabaan, dan rasio nilai pasar.
B.   Macam analisis rasio keuangan perusahaan
Pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan biasanya menggunakan rasio keuangan perusahaan. Berdasarkan dari laporan keuangan , maka rasio keuangan dapat digolongkan menjadi 4 yaitu:
1.    Analisis rasio likuiditas
Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat diperdagangkan pada pasar yang aktif dan dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas. Posisi likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Analisis likuiditas yang lengkap membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi dengan menghubungkan jumlah kas dan aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban lancarnya, analisis rasio memberikan pengukuran likuiditas yang cepat dan mudah. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan yaitu rasio lancar dan rasio cepat. Perhitungan rasio likuiditas dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar atau kewajiban lancar. Perbedaan antara rasio lancar dan rasio cepat adalah pada perhitungan rasio cepat nilai persediaan tidak diperhitungkan dengan pengertian bahwa untuk memperoleh tambahan kas selain diperoleh langsung dari kas, perusahaan dapat menagih piutang tanpa harus melikuidasi persediaan.

2.    Analisis Rasio Solvabilita
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibaiyai dengan utang. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutang , berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvable.

3.    Analisis rasio rentabilitas
Rasio-rasio yang dipelajari terdahulu pada dasarnya adalah untuk dipelajari bagian relatif antara modal pinjaman yang diberikan oleh kreditor dan modal sendiri oleh pemegang saham. Sedangkan rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB 6
Modal Kerja Perusahaan
A.   Pengertian Modal Kerja
Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan modal kerja (Fred & Brigham, 1993):
·        Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek berupa kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, dan piutang usaha
·        Modal kerja bersih (net working capital) adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.
·        Kebijakan modal kerja ( working capita policy) adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan di biayai.
·        Rasio modal kerja yang terpenting adalah rasio lancar,dimana rasio ini memberikan informasi mengenai likuiditas perusahaan atau kemampuan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo dalam setahun.
·        Rasio cepat (quick ratio atau acid test ratio) adalah aktiva lancar dikurangi persediaan kemudian dibagi dengan kewajiban lancar.

B.   Permasalahan Modal Kerja
Dalam menentukan jumlah aktiva lancar yang sesuai, manajemen harus mempertimbangkan hasil imbangan antara profitabilitas dan risiko. Contohnya perusahaan dapat menghasilkan produk sebanyak 1juta unit setahun. Produksi akan terus berlangsung sepanjang periode sesuai dengan pertimbangan tingkat keluaran atau output tertentu. Setiap tingkat keluaran, perusahaan dapat memiliki sejumlah tingkat aktiva lancar yang berbeda.

C.    Pengelolaan Modal kerja
Menurut Fred & Brigham (1993) ada beberapa alasan yang menyababkan pengelolaan modal kerja merupakan topic penting yaitu:
·        Survey menunjukan bahwa hampir semua manajer keuangan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk operasi internal sehari-hari perusahaan, dan hal ini merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
·        Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva umumnya sebesar berkisar 40%. Lebih jauh lagi, aktiva lancar berfluktasi dengan penjualan, dan penjualan berubah terus menerus. Jadi pengelolaan aktiva lancar merupakan proses yang dinamis dan mengharuskan manajer keuangan memantau penjualan secara cermat , sehingga dapat dipastikan bahwa aktiva yang ada mencukupi untuk memenuhi target penjualan dan produksi.
·        Pengelolaan modal kerja khususnya penying bagi perusahaan kecil. Meskipun perusahaan kecil dapat emperkecil investasinya dalam aktiva tetap dengan menyewa atau mengontrak gedung dan peralatan, mereka tidak bisa menghindari investasi dalam bentuk kas, piutang dan persediaan


D.   Pembiayaan Modal Kerja Jangka Pendek
Pengelolaan modal kerja memerlukan pembiayaan modal kerja yang bersifat sementara dan dapat di biayai dengan sumber pendanaan jangka pendek. Sumber dana jangka pendek pada prinsipnya merupakan bentuk pendanaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Masalah yang paling penting yang harus diperhitungkan dalam menentukan pilihan sumber dana jangka pendek adalah :
1.     Jenis sumber pembiayaan jangka pendek
2.     Karakteristik pembiayaan jangka pendek
3.     Resiko relative dengan pembiayaan jangka pendek

E.    Pembiayaan dengan Pendekatan Hedging
Jika perusahaan menggunakan pendekatan dengan cara hedging untuk pembiayaan, maka setiap aktiva harus dibiayai dengan alat pembayaran yang mempunyai jatuh tempo yang sama. Variasi jangka pendek atau musiman didalam aktiva lancar harus dibiayai dengan utang jangka pendek, dimana bagian yang permanen dalam aktiva lancar harus dibiayai dengan utang jangka panjang atau modal sendiri (equaty)

F.    Keuntungan dan Kelemahan Pembiayaan Jangka Pendek
Kebutuhan modal kerja dapat dipenuhi dengan tiga tipe pendekatan yaitu, marturity matching, aggressive, dan conservative. Ketiga pendekatan tersebut pada dasarnya membedakan modal kerja menjadi 2 komponen yaitu modal kerja yang berfluktasi dan modal kerja yang permanen. Pendekatan yang agresif menggunakan utang jangka pendek yang lebih besar deibandingkan dengan pendekatan konservatif. Sedangkan marturity matching approach terletak diantara 2 pendekatan it.meskipun penggunaan utang jangka pendek lebih beresiko dibandingkan dengan utang jangka panjang tetapi penggunaan utang jangka pendek memiliki beberapa keuntungan, yaitu ( Agus Sartono,2001) :
·        Kecepatan
·        Fleksibilitas
·        Biaya utang yang lebih rendah

G.   Kebijakan Pembiayaan
Siklus konversi kas dan alternative kebijakan embiayaan berinteraksi satu sama lain, dan hal itu harus ditelaah secara bersama-sama. Misalnya perusahaan untuk sementara waktu bias mulai dengan menganut kebijakan modal kerja yang diyakini cukup tepat. Selanjutnya ia dapat mengamati siklus konversi kasnya dan mempelajari apakah kebijakan pembiayaan yang bersifat sementara itu sejalan dengan siklus konversi kas.

H.   Variasi Struktur Uang dan Penentuan Aktiva Lancar
Dalam membahas mengenai variasi struktur uang atau kewajiban dan penentuan aktiva lancar ini meliputi dua hal yaitu:
1.     Ketidakpastian dan batas aman
2.     Risiko dan profitabilitas

BAB 7
Manajemen Kas Bagi Perusahaan
A.   Pengertian dan Pentingnya Manajemen Kas
Dalam manajemen kas yang merupakan kegiatan pokok adalah melakukan trade off antara risiko dan hasil. Model-model sangat berperan sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan kas yang berkaitan dengan keputusan trade off ( MP. Tampubolon, 2005)
Jadi manajemen kas dalam hal ini mengandung pengertian mengelola uang perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai ketersediaan kas maksimum dan pendapatan bunga yang maksimum dari uang tunai yang menganggur.

B.   Motif-Motif Memegang Uang Kas
Menurut James Van Horne (1986) ada tiga motif mengapa orang atau perusahaan memegang uang , yaitu :
1.     Motif Transaksi
Motif Transaksi adalah kebutuhan untuk memegang uang kas agar dapat melakukan pembayara-pembayaran dalam transaksi.
2.     Motif Brejaga-jaga
Motif berjaga-jaga mempunyai tujuan untuk melindungi perusahaan dari keadaan-keadaan darurat yang tidak diharapkan.
3.     Motif Spekulasi
Motif spekulasi melandasi pemegangan uang kas dengan harapan memperoleh keuntungan dari flektuasi harga surat berharga (efek).

C.    Menentukan Jumlah Kas Perusahaan yang Optimum
Pengertian kas disini tidak hanya meliputi uang kas yang berada dalam perusahaan atau di bank, juga termasuk investasi dalam surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diuangkan dengan segera. Ada beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah optimum kas perusahaan, yaitu:
1.     Penggunaan budget kas
2.     Persentase dari volume penjualan
3.     Perputaran kas

D.   Strategi Manajemen Kas
Strategi dalam manajemen kas yang dapat dipergunakan (Lukman s,. 1987)adalah :
1.memperpanjang waktu pembayaran.
2. Manajemen persediaan yang efisien.

E.    Modal Manajemen Kas
Menurut MP. Tampubolon (2005) ada tiga model yang dapat dipergunakaan dalam manajemen kas, yaitu :
1.     Model kas sebagai persediaan barang
2.     Model baumal
3.     Model Miller-Orr

F.    Investasi dengan Surat Berharga
Setelah menentukan kas optimum, maka kelebihan kas dapat diinvestasikan pada surat berharga. Kita asumsikan bahwa yield bersifat given dan tidak ada risiko fluktuasi harga pasar. Asumsi ini memang sangat realistic tetapi untuk jangka yang sangat pendek dan penggunaan surat berharga sebagai pelengkap kas. Pada bagian ini kita akan memperlonggar asumsi bahwa yield itu berubah dan ada risiko fluktuasi harga pasar surat berharga. Untuk menejlaskan mengapa yield itu berubah (Agus Sartono, 2001) sebagai berikut:
1.     Risiko gagal
2.     Marketability
3.     Batas waktu pinjaman

G.   Pengendalian Pembayaran
Menurut James Van Horne (1986) pengendalian pembayaran dapat dilakukan tiga hal, yaitu:
1.     Maksimumkan float
2.     Pembayaran gaji atau upah
3.     Pemindahan dana dan perbankan elektronik

BAB 8
Manajemen Piutang Usaha

A.   Akumulasi Piutang Usaha
Menurut Fred&Brigham (1993), jumlah piutang usaha ditentukan oleh 2 faktor, yaitu:
1.     Volume penjualan kredit
2.     Jangka waktu rata-rata diantara penjualan dan penagihan

B.   Kebijakan Penjualan Kredit
Kebijakan penjualan kredit adalah serangkaian keputusan yang mencakup periode kredit, standar kredit, prosedur penagihan, dan diskon yang ditawarkan. Menurut Fred&Brigham (1993) factor-fator terkendali yang sangat mempengaruhi penjualan adalah harga jual, mutu produk, periklanan, dan kebijakan penjualan kredit perusahaan.kebijakan penjualan kredit mengandung 4 unsur, yaitu :
1.     Periode kredit, yaitu jangka waktu antara terjadinya penjual sampei tanggal jatuh tempo pembayaran
2.     Diskon yang diberikan untuk mendorong pembayaran yang lebih cepat.
3.     Standar kredit, yaitu persyaratan minimum atas kemampuan keuangan dari para pelangganagar dapat membeli secara kredit.
4.     Kebijakan mengenai penagihan, yaitu sampai sejauh mana tindakan atau kelonggaran yang diberikan perusahaan atas piuatang yang tidak dibayar pada  waktunya.

C.    Standar Kredit
Pengertian standar kredit adalah standar yang menetapkan kemampuan kuangan minimum dari calon pelanggan agar dapat memperoleh pembelian secara kredit atau sebagai kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seorang pelanggan sebelum dapat diberikan kredit (Fred&Brigham, 1993).

D.   Persyaratan Kredit
Pengertian dari syarat kredit adalah ketentuan mengenai periode kredit dan diskon yang diberikan, missal 2/20, bersih 30, artinya bahwa pembeli akan menerima potongan tunai sebesar 2% jika pembayaran kredit dilakukan paling lama 10 hari setelah awal periode kredit.adapun syarat kedit, yaitu :
1.     Periode kredit
2.     Potongan tunai

E.    Sumber-Sumber Informasi Kredit
Menurut James Van horne (1986) sumber-sumber informasi mengenai kredit meliputi:
1.     Laporan Keuangan
2.     Laporan dan Tingkat Kelayakan Kredit
3.     Pengecekan Bank
4.     Pengecekan Di Dunia Usaha
5.     Pengalaman Sendiri Perushaan



F.    Metode Pengumpulan Piutang
Sejumlah metode pengumpulan piutang usaha yang biasanya dilakukan oleh perusahaan jika pelanggan atau pembeli belum membayar sampai dengan waktu jatuh tempo (Lukman S., 1987) sebagai beriktut :
1.     Melalui Surat
2.     Melalui Telepon
3.     Kunjungan Personal
4.     Tindakan yuridis
   
BAB 9
Manajemen Persediaan Barang
A.   Pentingnya Persediaan Barang
Persediaan barang merupakan penghubung antara produksi dan penjualan produk. Suatu perusahaan pabrik harus menyimpn sejumlah persediaan tertentu sepanjang periode produksi yang dikenal sebagai persediaan barang dalam proses produksi. Tingginya persediaan memberikan beberapa keuntungan (James VH., 1986). Perusahaan memanfaatkan efisien produksi dan pembelian skala besar dan dapat memenuhi pesanan lebih cepat, dengan kata lain perusahaan lebih fleksibel. Kebutuhan yang paling tampak jelas adalah biaya penyimpanan persediaan, termasuk biaya penggudangan dan pengurusannya, dan hasil pembelian yang dikehendaki dari modal yang terikat dalam investasi persediaan . seperti juga piutang dagang, persediaan harus diperbesar jika penghematan yang dihasilkan melebihi total biaya yang ditimbulkan oleh penyimpanan pertambahan persediaan. Titik keseimbangan yang dicapai tergantung pada estimasi penghematan yang dihasilkan, biaya penyimpanan pertambahan persediaan, dan efisien pengendalian persediaan. Disini jelas bahwa kesembangan ini menuntu koordinasi antara bidang produksi, pemasaran, dan keuangan sesuai dnegan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

B.   Berinvestasi Melalui Persediaan Barang
Mengelola segala macam aktiva banyak persamaannya dengan pengelolaan persediaan, karena prinsip pengelolaan kas dan aktiva tetap berlaku juga untuk pengelolaan persediaan ( Fred&Brigham, 1993), yaitu :
·        Persediaan harus memiliki persediaan operasi untuk memenuhi permintaan barang yang diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan mendatang dimana dalam hal ini jumlah persediaan tergantung pada perkiraan produksi dan tingkat penjualan
·        Karena permintaan mungkin lebih besar daripada yang diperkirakan, maka perlu ada cadangan berupa persediaan pengaman.
·         
C.    Jenis Persediaan
Menurut Lukman S., 1987 jenis-jenis persediaan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.     Persediaan Bahan mentah
2.     Persediaan Brang dalam Proses
3.     Persediaan Brang Jadi

D.   Pembiayaan Persediaan Barang
Langkah pertama dalam pengelolaan persediaan adalah mengidentifikasi semua biaya yang terkait dengan pembelian , yaitu:
1.     Biaya Penyimpanan Persediaan
2.     Total Biaya Persediaan

E.    Jumlah Pemesanan Ekonomis
Salah satu model yang paling  sering digunakan dalam praktik adalah model economic order quantity (EOQ). Model EOQ adalah satu rumus untuk menentukan jumlah pemesanan yang akan meminimumkan total biaya persediaan. Model ini mendasarkan pada pemikiran yang sama dengan sewaktu membicarakan model persediaan pada pengeolaan kas. Pemikirannya adalah :
·        Kalau perusahaan memiliki persediaan rata-rata yang besar, untuk jumlah kebutuhan yang sama dalam suatu periode berarti perusahaan tidak perlu memerlukan pembelian terlalu sering  jadi menghemat biaya pembelian.
·        Tetapi kalau perusahaan membeli dalam jumlah besar sehingga bias menghemat biaya pemesanan, perusahaan akan menanggung persediaan dalam umalah yang besar pula, berarti menanggung biaya penyimpananyang terlalu tinggi.
·        Karena itu perlu dicari jumlahyang akan membuat biaya persediaan terkecil . biaya persediaan adalah biaya penyimpanan ditambah biaya pemesanan.



DAFTAR PUSAKA
Sunyoto, Danang. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, cetakan ke
-1, edisi ke-1. Yogyakarta: CAPS